Kenapa setelah berhubungan sering buang air kecil?
Buang air kecil merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan berbagai zat buangan yang tidak diperlukan tubuh. Begitu juga dengan bakteri yang berada di sekitar area kandung kemih dan uretra akan ikut terbuang, ketika buang air kecil. Namun jika rasa ingin buang air kecil terjadi terus menerus, kamu harus mencurigai adanya ISK.
Risiko terjadinya infeksi saluran kemih saat berhubungan seksual memang cukup tinggi. Tapi kamu tenang saja, karena infeksi ini bukan jenis infeksi menular seksual (IMS). Infeksi ini terjadi karena bakteri yang ada di area anus masuk ke saluran kemih atau uretra. Jari dan penis menjadi perantara perpindahan bakteri tersebut.
Bakteri yang tersebar bisa diakibatkan oleh aktivitas seks vaginal, anal, dan oral. Kasus ISK ini biasanya lebih rentan menyerang wanita dibandingkan pria. Hal tersebut karena anatomi uretra pada wanita lebih pendek dan dekat anus, sedangkan pria memiliki saluran uretra yang lebih panjang. Dengan begitu bakteri lebih mudah masuk ke uretra wanita.
Rasa ingin buang air kecil terus menerus setelah berhubungan
Rasa ingin terus buang air kecil saat pertama kali berhubungan seksual, dikenal juga dengan istilah cystitis honeymoon (sisitis bulan madu). Banyak pengantin baru perempuan yang mengalami gejala ini akibat infeksi saluran kemih.
Selain itu, wanita yang menjelang tahap menopause juga sangat mungkin terkena gejala buang air kecil terus menerus. Wanita memiliki yang hormon estrogen lebih sedikit punya peluang lebih besar terserang ISK. Hal ini membuat mereka sering ingin buang air kecil.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa terjadi saat kamu mengalami ISK pasca berhubungan seksual:
Kondisi yang Harus Diwaspadai
Walaupun sering pipis saat hamil merupakan hal yang normal terjadi, namun Mom juga perlu waspada akan infeksi saluran kemih. Peningkatan frekuensi buang air kecil bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih.
Karena ketika janin semakin membesar, janin akan menekan kandung kemih, akibatnya bakteri terjebak dan berkembangbiak di dalamnya. Kondisi infeksi saluran kemih pada ibu hamil ini perlu segera diobati karena jika tidak akan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Untuk mencegah risiko infeksi saluran kemih, lakukan hal berikut ini :
Infeksi saluran kemih ditandai dengan rasa nyeri atau adanya sensasi rasa terbakar saat buang air kecil, urine berbau menyengat, hingga rasa sakit saat berhubungan intim.
Jika gejala tersebut Mommil alami, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan supaya keluhan-keluhan ibu hamil bisa segera ditangani dengan tepat dan Mommil bisa menjalani kehamilan yang sehat dengan nyaman.
Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum ataupun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.
Terlalu banyak minum air atau minum mendekati jam tidur bisa membuat kita sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari. Namun jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan.
Waspadai Kondisi Medis Penyebab Sering Buang Air Kecil
Buang air kecil melebihi frekuensi normal untuk waktu yang lama dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seringnya buang air kecil, serta gejala lain yang mungkin menyertai.
Rasa ingin selalu buang air kecil yang tidak dapat ditahan, diiringi demam, dan rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah, dapat menjadi pertanda infeksi saluran kemih.
Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine. Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik. Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh. Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf. Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.
Penanganan Kondisi Sering Buang Air Kecil
Pengobatan untuk kondisi sering buang air kecil tergantung dari penyebabnya. Bila dikarenakan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik. Bila diabetes yang merupakan penyebab, maka penanganannya adalah mengontrol gula darah. Sedangkan untuk kondisi kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder) dapat dibantu dengan langkah-langkah berikut:
Jika Anda mencurigai seringnya buang air kecil yang dialami disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih lagi, ketika terdapat darah pada urine atau urine berwarna keruh.
Sumber : Alodokter.com
Rasa ingin buang air kecil terus menerus setelah berhubungan
Rasa ingin terus buang air kecil saat pertama kali berhubungan seksual, dikenal juga dengan istilah cystitis honeymoon (sisitis bulan madu). Banyak pengantin baru perempuan yang mengalami gejala ini akibat infeksi saluran kemih.
Selain itu, wanita yang menjelang tahap menopause juga sangat mungkin terkena gejala buang air kecil terus menerus. Wanita memiliki yang hormon estrogen lebih sedikit punya peluang lebih besar terserang ISK. Hal ini membuat mereka sering ingin buang air kecil.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa terjadi saat kamu mengalami ISK pasca berhubungan seksual:
Penyebab buang air kecil sakit setelah berhubungan
Ada dua kemungkinan kenapa buang air kecil terasa sakit setelah berhubungan, yaitu: vagina mengalami iritasi karena hubungan seksual, atau kamu mengalami infeksi saluran kemih yang cukup serius. Jika rasa sakit hilang setelah satu atau dua hari, biasanya itu hanya iritasi ringan.
Jika kamu mengalami iritasi setelah berhubungan seks, sebaiknya hindari hal ini:
Buang air kecil setelah melakukan hubungan seks memang normal terjadi. Hal tersebut merupakan respon tubuh untuk menghindari terjadinya infeksi pada saluran kemih. Jika sudah terasa gejala yang berlebihan dan sering terjadi sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Ibu hamil sering buang air kecil memang menjadi hal yang paling sering dikeluhkan oleh ibu hamil, terutama pada Mommil di trimester 3. Mungkin banyak Mommil yang tidak sadar bahwa keluhan sering buang air kecil ini bisa dialami sejak awal kehamilan.
Meskipun sering pipis saat hamil termasuk keluhan yang wajar terjadi, namun hal ini bisa saja mengganggu kenyamanan dan menghambat aktivitas Mommil. Bahkan, sering pipis saat hamil bisa menuntun Mommil kepada keluhan yang lebih serius seperti infeksi saluran kemih (ISK).
Ketahui kenapa ibu hamil sering buang air kecil dan cara mengatasi sering pipis saat hamil pada pembahasan di bawah ini ya Mom!
Penyebab buang air kecil sakit setelah berhubungan
Ada dua kemungkinan kenapa buang air kecil terasa sakit setelah berhubungan, yaitu: vagina mengalami iritasi karena hubungan seksual, atau kamu mengalami infeksi saluran kemih yang cukup serius. Jika rasa sakit hilang setelah satu atau dua hari, biasanya itu hanya iritasi ringan.
Jika kamu mengalami iritasi setelah berhubungan seks, sebaiknya hindari hal ini:
Buang air kecil setelah melakukan hubungan seks memang normal terjadi. Hal tersebut merupakan respon tubuh untuk menghindari terjadinya infeksi pada saluran kemih. Jika sudah terasa gejala yang berlebihan dan sering terjadi sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Penyebab sering buang air kecil setelah berhubungan salah satunya karena kandung kemih terangsang saat melakukan hubungan seksual. Wajar saja jika kamu selalu kebelet kencing setelah melakukan seks, apalagi saat kamu berhasil mencapai orgasme.
Namun kamu harus waspada jika rasa ingin buang air kecil terjadi terus menerus. Hal tersebut bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK), yang berasal dari bakteri. Kebersihan saat berhubungan seksual sangat penting untuk menghindari penularan bakteri tersebut.
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mendengar saran yang mengatakan buang air kecil setelah berhubungan intim sangat disarankan karena dapat meminimalisir risiko penyakit menular seks? Sejatinya, para ahli kesehatan memang sangat menyarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim, terutama bagi wanita.
Dr. Alyssa Dweck, pakar ginekolog dari CareMount Medical, New York, mengatakan bahwa buang air kecil dapat membantu membersihkan uretra dari bakteri yang berbahaya serta mengurangi risiko terinfeksi penyakit menular seks. Pasalnya, air seni secara otomatis dapat membersihkan dan menyiram bakteri yang masuk ke uretra. Bahkan, buang air kecil sebelum berhubungan intim juga bermanfaat, karena dapat mengurangi penekanan pada kandung kemih saat terjadi penetrasi. Baca juga: 4 Penyebab Serangan Jantung yang Tidak Disadari
Sebenarnya, manfaat buang air kecil setelah berhubungan intim ini lebih terasa pada wanita mengingat saluran uretra pada wanita yang berdekatan dengan anus, sehingga ada kemungkinan lebih tinggi penyebaran bakteri dari anus ke uretra. Hal ini berbeda dengan pria yang sistem uretranya lebih panjang dan jauh dari anus.
Selain itu, yang perlu diketahui juga adalah tidak ada periode yang tepat kapan dan berapa kali harus buang air kecil setelah berhubungan intim. Kamu bisa melakukannya langsung sehabis berhubungan intim atau jeda beberapa menit setelah berhubungan intim.
Kalau memang tidak ada dorongan untuk berkemih—yang biasanya selalu ada dan ini normal mengingat penetrasi menyebabkan kandung kemih tertekan, sehingga biasanya memunculkan hasrat untuk buang air kecil—ada baiknya kamu tetap membasuh area genital dengan cara menyiramkan air dari depan ke belakang. Jangan dari belakang ke depan ya, karena ini bisa membuat bakteri dari area anus masuk ke area intim.
Tidak ada keharusan harus mencuci area genital dengan sabun, karena membasuh dengan air saja sudah cukup membersihkan area intim dari sisa-sisa pertukaran cairan hasil dari hubungan intim.
Berganti celana dalam secara rutin juga dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan area genital. Tidak hanya pada wanita, tetapi juga pria. Ketika sedang turn on, organ intim pria dan wanita mengeluarkan cairan pelumas. Cairan pelumas yang menempel pada celana dalam akan menyebabkan organ intim menjadi lembap. Baca juga: 3 Manfaat Seks untuk Menurunkan Berat Badan
Area lembap adalah rumah yang nyaman bagi bakteri, karenanya penting untuk mengganti celana dalam setiap kali celana dalam terasa lembap dan basah. Pertukaran udara yang bersih di area genital dapat juga meminimalkan risiko penyakit menular seksual atau pun infeksi kelamin.
Walaupun baik, kebiasaan buang air kecil setelah berhubungan intim tidak serta-merta akan menyelamatkanmu dari penyakit menular seks, setidaknya aktivitas ini akan menurunkan risikonya. Selain dari sisi kebersihan, tentunya setia kepada pasangan dengan melakukan hubungan intim eksklusif dengan satu orang saja akan membuatmu terhindar dari penyakit menular seksual. Baca juga: 6 Tanda Fisik jika Mengidap Penyakit Seksual
Dorongan libido kerap menjadi problem anak muda zaman sekarang untuk menjaga kesehatan area genitalnya. Ketimbang terperangkap pada hasrat seksual yang tidak sehat, lebih baik kamu alihkan dengan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun yang sifatnya beramal. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak cara menjaga kebersihan genital serta seberapa efektif buang air kecil setelah berhubungan intim baik untuk kesehatan genital, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mendengar saran yang mengatakan buang air kecil setelah berhubungan intim sangat disarankan karena dapat meminimalisir risiko penyakit menular seks? Sejatinya, para ahli kesehatan memang sangat menyarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim, terutama bagi wanita.
Dr. Alyssa Dweck, pakar ginekolog dari CareMount Medical, New York, mengatakan bahwa buang air kecil dapat membantu membersihkan uretra dari bakteri yang berbahaya serta mengurangi risiko terinfeksi penyakit menular seks. Pasalnya, air seni secara otomatis dapat membersihkan dan menyiram bakteri yang masuk ke uretra. Bahkan, buang air kecil sebelum berhubungan intim juga bermanfaat, karena dapat mengurangi penekanan pada kandung kemih saat terjadi penetrasi. Baca juga: 4 Penyebab Serangan Jantung yang Tidak Disadari
Sebenarnya, manfaat buang air kecil setelah berhubungan intim ini lebih terasa pada wanita mengingat saluran uretra pada wanita yang berdekatan dengan anus, sehingga ada kemungkinan lebih tinggi penyebaran bakteri dari anus ke uretra. Hal ini berbeda dengan pria yang sistem uretranya lebih panjang dan jauh dari anus.
Selain itu, yang perlu diketahui juga adalah tidak ada periode yang tepat kapan dan berapa kali harus buang air kecil setelah berhubungan intim. Kamu bisa melakukannya langsung sehabis berhubungan intim atau jeda beberapa menit setelah berhubungan intim.
Kalau memang tidak ada dorongan untuk berkemih—yang biasanya selalu ada dan ini normal mengingat penetrasi menyebabkan kandung kemih tertekan, sehingga biasanya memunculkan hasrat untuk buang air kecil—ada baiknya kamu tetap membasuh area genital dengan cara menyiramkan air dari depan ke belakang. Jangan dari belakang ke depan ya, karena ini bisa membuat bakteri dari area anus masuk ke area intim.
Tidak ada keharusan harus mencuci area genital dengan sabun, karena membasuh dengan air saja sudah cukup membersihkan area intim dari sisa-sisa pertukaran cairan hasil dari hubungan intim.
Berganti celana dalam secara rutin juga dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan area genital. Tidak hanya pada wanita, tetapi juga pria. Ketika sedang turn on, organ intim pria dan wanita mengeluarkan cairan pelumas. Cairan pelumas yang menempel pada celana dalam akan menyebabkan organ intim menjadi lembap. Baca juga: 3 Manfaat Seks untuk Menurunkan Berat Badan
Area lembap adalah rumah yang nyaman bagi bakteri, karenanya penting untuk mengganti celana dalam setiap kali celana dalam terasa lembap dan basah. Pertukaran udara yang bersih di area genital dapat juga meminimalkan risiko penyakit menular seksual atau pun infeksi kelamin.
Walaupun baik, kebiasaan buang air kecil setelah berhubungan intim tidak serta-merta akan menyelamatkanmu dari penyakit menular seks, setidaknya aktivitas ini akan menurunkan risikonya. Selain dari sisi kebersihan, tentunya setia kepada pasangan dengan melakukan hubungan intim eksklusif dengan satu orang saja akan membuatmu terhindar dari penyakit menular seksual. Baca juga: 6 Tanda Fisik jika Mengidap Penyakit Seksual
Dorongan libido kerap menjadi problem anak muda zaman sekarang untuk menjaga kesehatan area genitalnya. Ketimbang terperangkap pada hasrat seksual yang tidak sehat, lebih baik kamu alihkan dengan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun yang sifatnya beramal. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak cara menjaga kebersihan genital serta seberapa efektif buang air kecil setelah berhubungan intim baik untuk kesehatan genital, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mendengar saran yang mengatakan buang air kecil setelah berhubungan intim sangat disarankan karena dapat meminimalisir risiko penyakit menular seks? Sejatinya, para ahli kesehatan memang sangat menyarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim, terutama bagi wanita.
Dr. Alyssa Dweck, pakar ginekolog dari CareMount Medical, New York, mengatakan bahwa buang air kecil dapat membantu membersihkan uretra dari bakteri yang berbahaya serta mengurangi risiko terinfeksi penyakit menular seks. Pasalnya, air seni secara otomatis dapat membersihkan dan menyiram bakteri yang masuk ke uretra. Bahkan, buang air kecil sebelum berhubungan intim juga bermanfaat, karena dapat mengurangi penekanan pada kandung kemih saat terjadi penetrasi. Baca juga: 4 Penyebab Serangan Jantung yang Tidak Disadari
Sebenarnya, manfaat buang air kecil setelah berhubungan intim ini lebih terasa pada wanita mengingat saluran uretra pada wanita yang berdekatan dengan anus, sehingga ada kemungkinan lebih tinggi penyebaran bakteri dari anus ke uretra. Hal ini berbeda dengan pria yang sistem uretranya lebih panjang dan jauh dari anus.
Selain itu, yang perlu diketahui juga adalah tidak ada periode yang tepat kapan dan berapa kali harus buang air kecil setelah berhubungan intim. Kamu bisa melakukannya langsung sehabis berhubungan intim atau jeda beberapa menit setelah berhubungan intim.
Kalau memang tidak ada dorongan untuk berkemih—yang biasanya selalu ada dan ini normal mengingat penetrasi menyebabkan kandung kemih tertekan, sehingga biasanya memunculkan hasrat untuk buang air kecil—ada baiknya kamu tetap membasuh area genital dengan cara menyiramkan air dari depan ke belakang. Jangan dari belakang ke depan ya, karena ini bisa membuat bakteri dari area anus masuk ke area intim.
Tidak ada keharusan harus mencuci area genital dengan sabun, karena membasuh dengan air saja sudah cukup membersihkan area intim dari sisa-sisa pertukaran cairan hasil dari hubungan intim.
Berganti celana dalam secara rutin juga dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan area genital. Tidak hanya pada wanita, tetapi juga pria. Ketika sedang turn on, organ intim pria dan wanita mengeluarkan cairan pelumas. Cairan pelumas yang menempel pada celana dalam akan menyebabkan organ intim menjadi lembap. Baca juga: 3 Manfaat Seks untuk Menurunkan Berat Badan
Area lembap adalah rumah yang nyaman bagi bakteri, karenanya penting untuk mengganti celana dalam setiap kali celana dalam terasa lembap dan basah. Pertukaran udara yang bersih di area genital dapat juga meminimalkan risiko penyakit menular seksual atau pun infeksi kelamin.
Walaupun baik, kebiasaan buang air kecil setelah berhubungan intim tidak serta-merta akan menyelamatkanmu dari penyakit menular seks, setidaknya aktivitas ini akan menurunkan risikonya. Selain dari sisi kebersihan, tentunya setia kepada pasangan dengan melakukan hubungan intim eksklusif dengan satu orang saja akan membuatmu terhindar dari penyakit menular seksual. Baca juga: 6 Tanda Fisik jika Mengidap Penyakit Seksual
Dorongan libido kerap menjadi problem anak muda zaman sekarang untuk menjaga kesehatan area genitalnya. Ketimbang terperangkap pada hasrat seksual yang tidak sehat, lebih baik kamu alihkan dengan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun yang sifatnya beramal. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak cara menjaga kebersihan genital serta seberapa efektif buang air kecil setelah berhubungan intim baik untuk kesehatan genital, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Penyebab sering buang air kecil setelah berhubungan salah satunya karena kandung kemih terangsang saat melakukan hubungan seksual. Wajar saja jika kamu selalu kebelet kencing setelah melakukan seks, apalagi saat kamu berhasil mencapai orgasme.
Namun kamu harus waspada jika rasa ingin buang air kecil terjadi terus menerus. Hal tersebut bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK), yang berasal dari bakteri. Kebersihan saat berhubungan seksual sangat penting untuk menghindari penularan bakteri tersebut.
Kenapa setelah berhubungan sering buang air kecil?
Buang air kecil merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan berbagai zat buangan yang tidak diperlukan tubuh. Begitu juga dengan bakteri yang berada di sekitar area kandung kemih dan uretra akan ikut terbuang, ketika buang air kecil. Namun jika rasa ingin buang air kecil terjadi terus menerus, kamu harus mencurigai adanya ISK.
Risiko terjadinya infeksi saluran kemih saat berhubungan seksual memang cukup tinggi. Tapi kamu tenang saja, karena infeksi ini bukan jenis infeksi menular seksual (IMS). Infeksi ini terjadi karena bakteri yang ada di area anus masuk ke saluran kemih atau uretra. Jari dan penis menjadi perantara perpindahan bakteri tersebut.
Bakteri yang tersebar bisa diakibatkan oleh aktivitas seks vaginal, anal, dan oral. Kasus ISK ini biasanya lebih rentan menyerang wanita dibandingkan pria. Hal tersebut karena anatomi uretra pada wanita lebih pendek dan dekat anus, sedangkan pria memiliki saluran uretra yang lebih panjang. Dengan begitu bakteri lebih mudah masuk ke uretra wanita.
Cara Mengatasi Sering BAK saat Hamil
Sering pipis saat hamil kerap mengganggu kenyamanan Mommil bahkan bisa membuat aktivitas Mom tidak berjalan dengan lancar. Maka dari itu, Mommil perlu lakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengurangi atau mengatasi sering pipis saat hamil, antara lain :
Kafein bisa merangsang tubuh untuk lebih sering buang air kecil. Maka dari itu, untuk mencegah sering buang air kecil saat hamil sebaiknya Mommil hindari konsumsi kafein seperti kopi, teh, minuman soda.
Tidur dalam kondisi kantung kemih penuh tentu akan membuat Mommil sering buang air kecil sehingga Mommil harus bolak-balik ke toilet. Oleh karena itu, kurangilah minum air putih sekitar 1-2 jam sebelum tidur supaya kantung kemih Mommil tidak cepat penuh.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, otot dasar panggul ibu hamil bisa saja melemah. Cara terbaik untuk memperkuat otot dasar panggul adalah melalui olahraga. Mommil bisa melakukan senam kegel dengan rutin ya.
Senam kegel dapat membantu Mommil memperkuat otot-otot termasuk otot dasar panggul. Melatih otot dasar panggul juga akan memberikan sistem pendukung yang kokoh untuk usus, rahim, dan kandung kemih.
Kenapa setelah berhubungan sering buang air kecil?
Buang air kecil merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan berbagai zat buangan yang tidak diperlukan tubuh. Begitu juga dengan bakteri yang berada di sekitar area kandung kemih dan uretra akan ikut terbuang, ketika buang air kecil. Namun jika rasa ingin buang air kecil terjadi terus menerus, kamu harus mencurigai adanya ISK.
Risiko terjadinya infeksi saluran kemih saat berhubungan seksual memang cukup tinggi. Tapi kamu tenang saja, karena infeksi ini bukan jenis infeksi menular seksual (IMS). Infeksi ini terjadi karena bakteri yang ada di area anus masuk ke saluran kemih atau uretra. Jari dan penis menjadi perantara perpindahan bakteri tersebut.
Bakteri yang tersebar bisa diakibatkan oleh aktivitas seks vaginal, anal, dan oral. Kasus ISK ini biasanya lebih rentan menyerang wanita dibandingkan pria. Hal tersebut karena anatomi uretra pada wanita lebih pendek dan dekat anus, sedangkan pria memiliki saluran uretra yang lebih panjang. Dengan begitu bakteri lebih mudah masuk ke uretra wanita.